Penertiban Illegal Minning Berakhir Rusuh
Dharmasraya, Padekâ��PeÂnerÂtiban illegal minning (peÂnamÂbangan ilegal) di Sitiung V, Jorong Aurjaya, Kanagarian KoÂtopadang, Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, kemarin (24/11), berakhir rusuh. Bahkan, Kapolres Dharmasraya AKBP Chairul Azis dan Briptu Marjulis sempat diÂpukuli dan disandera warga. Selain itu, tiga orang anggota Polres Dharmasraya juga ikut terluka dan dirawat di RSUD Sungaidareh, Dharmasraya.
Hingga berita ini diturunkan, keempat petugas Polres DharÂmasaraya diketahui bernama BripÂtu Marjulis, Ipda Teddi, Briptu Robi Sanekal Putra, dan Briptu Roni Asbudi, masih menÂjalani perawatan intensif di RSUD Sungaidareh. Sedangkan KaÂpolres Dharmasraya AKBP ChaiÂrul Azis, sudah diperbolehkan pulang usai menjalani perawatan.
Informasi dihimpun Padang Ekspres dari kepolisian, kejadian berawal dari penertiban tambang emas ilegal di Sitiung V, Jorong Aurjaya, Kenagarian Kotopadang, Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya sekitar pukul 12.30.
Operasi penertiban itu diÂpimÂpin Kapolsek Kotobaru, AKP Yana Widia bersama 10 orang angÂgotanya. Di mana, jarak dari Mapolsek Kotobaru menuju loÂkasi diperkirakan 20 km. SaÂsampai di lokasi, personel keÂpolisian ini langsung menertibkan penambangan ilegal. Mengetahui kedatangan petugas, penambang langÂsung kocar-kacir meÂnyeÂlamatkan diri. Waktu ituÂlah polisi berhasil mengamankan dua orang penambang.
Tak lama kemudian, kedua penambang ini digelandang ke Mapolsek Kotobaru oleh empat petugas termasuk Kapolsek. SeÂdangkan tujuh petugas lainnya, tetap berjaga-jaga di sekitar dua dompleng yang digunakan kedua pelaku. Selain mengamankan pelaku, menurut Kapolsek, piÂhaknya kembali ke markas untuk menambah jumlah personel guna membawa kedua dompleng itu ke Mapolsek.
Sekitar pukul 14.00, tiba-tiba sekitar 300 orang massa meÂngepung ketujuh petugas yang mengamankan barang bukti (domÂpleng, red).
Tak sampai di situ, mereka juga mengejar dan memukuli petugas. Melihat kondisi itu, petugas langsung meninggalkan lokasi dan berupaya meminta bantuan ke Mapolres DharÂmasraya.
Sekitar pukul 15.30, Kapolres Dharmasraya Chairul Aziz berÂsama 15 anggotanya langsung meÂnuju lokasi untuk menÂyeÂlamatkan anggotanya dan meÂneÂnangkan situasi. Namun belum sampai ke lokasi, rombongan Kapolres dihadang sekitar 500-an massa.
Waktu itu, massa tampak beringas dan berupaya menÂyerang rombongan dengan meÂmecahkan kaca mobil KaÂpolÂres. Melihat kondisi itu, petugas melepaskan tembakan periÂngatan ke udara. Bukannya massa takut, namun malah memÂbuat mereka bertambah beÂringas. Petugas pun kembali melepaskan tembakan periÂngaÂtan. Emosi massa tetap tak terbendung dan menyerang petugas. Sebagian petugas terÂlihat menyelamatkan diri. NaÂmun, Kapolres dan Briptu MarÂjulis berhasil disandera warga.
Massa tidak akan meÂleÂpasÂkan keduanya, sebelum keÂdua pelaku berhasil diamankan poÂlisi dilepaskan.
Setelah dilaÂkukan negosiasi, Kapolres dan anggotanya dilepaskan warga sekitar pukul 21 .00 WIB tadi malam. Ini setelah polisi meÂlepaskan kedua pelaku sempat ditahan polisi. Hingga berita ini diturunkan, Padang Ekspres belum mengetahui identitas kedua warga itu.
Kapolres Dharmasraya AKB Chairul Azis yang ditemui di RSUD Sungaidareh tadi malam mengatakan, pihaknya akan gentar memberantas aktivitas penambangan emas ilegal di wilayah tersebut, termasuk sejumlah lokasi lainnya di Dharmasraya. Bahkan, hari ini Kapolres bersama jajarannya kembali mendatangi lokasi guna meÂlanÂjutkan penertiban. â��Kita sudah koordinasikan dengan Brimob Polda dan Dalmas Polda SumÂbar, termasuk Polres SikunÂjung, Polres Sawahlunto untuk mem-back-up dalam melaÂkuÂkan peÂnerÂtiban di lokasi tamÂbang itu,â�� kata Kapolres.
â��Tidak ada kata takut. Yang jelas, kita akan mengusut tuntas aksi illegal minning di kawasan Dharmasraya ini, termasuk mengusut tuntas kekerasan yang telah dilakukan warga terhadap peÂtugas kepolisian dalam menÂjalankan tugas,â�� tambahnya.
Sekitar pukul 20.30 tadi malam, sebanyak 76 personel Polres Sijunjung sudah sampai di lokasi. Selain itu, Brimob Polda dan Dalmas Polda Sumbar masing-masing 1 kompi, plus 2 pleton Polres Sawahlunto sudah beranjak menuju lokasi. (ita/rdo/rdi)
Sumber : Kapolres Disandera
Quote:
Kalo begini, bagusnya masyarakat saja yang jadi Polisi lagi,
serba salah posisi Polisi, bila lunak dimakan, bila keras dibilang pelanggaran HAM
Sabtu, 24 November 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)