Kamis, 22 November 2012

Pengiriman TKI ke Malaysia dan Arab Saudi mulai dikurangi

0 komentar
[imagetag]


Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) mengaku tengah menurunkan intensitas pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI), khususnya yang berprofesi sebagai Pembantu Rumah Tangga (PRT), ke negara-negara yang dinilai minim terhadap perlindungan TKI.

Salah satunya ke Malaysia. Banyaknya kasus penganiayaan TKI di Malaysia menjadi bahan pertimbangan mulai diturunkannya pengiriman TKI ke Negeri Jiran tersebut.

"Kita menekan supaya yang sektor PRT menurun dan sudah, karena kita tutup negara-negara yang gak bisa menjamin perlindungannya itu. Kita tutup seperti Saudi, Malaysia, Jordania, Syiria, Kuwait. Itu yang PRT yah. Tapi kalau yang non PRT itu meningkat," kata Kepala BNP2TKI Moh Jumhur Hidayat di Jakarta, Kamis (23/11).

Peningkatan cukup signifikan terjadi pada pengiriman TKI non PRT. Jumhur menyebutkan, saat ini rasio TKI yang bekerja selain menjadi PRT sudah mencapai 55 persen. "Dulu kan cuman 26 persen yang non PRT, sekarang sudah 55 persen, tahun ini bisa 55-60 persen. Tahun depan bisa lebih tinggi lagi," kata Jumhur.

Untuk dapat terus meningkatkan jumlah TKI yang bekerja di luar negeri, Jumhur mengaku terus berkoordinasi dengan pelbagai pihak termasuk perwakilan Indonesia di luar negeri. "Kita gencar mengerahkan SDM (sumber daya manusia) termasuk dubes-dubes dan perwakilan diseluruh dunia untuk mencari pasar yang seluas-luasnya untuk yang non PRT ini," kata Jumhur.

Dari 6 juta TKI yang bekerja di 142 negara, total pengiriman uang yang masuk ke Tanah Air sudah mencapai angka lebih dari Rp 100 triliun.

komentar, semoga gak hanya wacana saja ya pem (pemerintah,red)

sumber link

Leave a Reply