Minggu, 25 November 2012

Senator (DPD) asal DKI Nilai Program dan Janji Jokowi-Ahok Tidak Realistis, HOAX?

0 komentar
Senator DKI Nilai Program dan Janji Jokowi-Ahok Tidak Realistis
Jumat, 23/11/2012, 16:31 WIB

[imagetag]
Anggota DPD RI asal DKI Jakarta, Pardi

Anggota DPD RI Pardi mengungkapkan, janji kampanye Gubernur DKI Jakarta Jokowi dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama atau Ahok yang telah dicanangkan pada saat Pemilukada DKI Jakarta di masa lalu terbukti tidak realistis.

Janji-janji tersebut, Pardi melanjutkan, antara lain:
1) membebaskan Jakarta dari banjir dan macet;
2) program kesehatan melalui Kartu Jakarta Sehat; dan
3) program pendidikan gratis sampai tingkat perguruan tinggi melalui Kartu Pintar.

Pardi pesimis Jokowi-Ahok dapat membebaskan Jakarta dari banjir dan macet. Mengingat status Jakarta sebagai Ibukota mengharuskan keterlibatan dari seluruh pemangku kepentingan dan membutuhkan peran pemerintah pusat serta pemerintah daerah penyangga Jakarta.

â??Dia (Jokowi) sendiri sudah bilang bahwa dirinya bukan dewa yang bisa memberesi macet dan banjir. Artinya, apa yang dikatakan dulu kini terbukti bahwa membenahi kota dari kemacetan dan banjir tidak semudah membalikan telapak tangan. Dengan kata lain, janji kampanye yang dulu diumbar itu dusta (HOAX),â?? ketus Pardi kepada berita8.com saat dihubungi via telepon.

Sedangkan program layanan kesehatan berupa Kartu Jakarta Sehat, Pardi menilai, Jokowi-Ahok harus dapat menjelaskan kepada publik terkait sumber pembiayaan gaji pegawai kesehatan terutama yang berlatar honorer.

â??Kalau pegawai kesehatan berstatus PNS itu negara yang bayar, lah kalau yang dokter atau perawat yang statusnya honorer, siapa yang mau bayar? Mau tidak mau kan dari pengelolaan rumah sakit. Mau tidak mau mereka (Jokowi-Ahok) harus memenuhi janjinya,â?? ulas Pardi.

Adapun program pendidikan gratis melalui Kartu Jakarta Pintar, menurut Pardi sangat sulit direalisasikan. Meski begitu Pardi sepakat bahwa layanan pendidikan dan kesehatan seharusnya tidak memandang diskriminasi.

Hanya saja, Pardi mengulas, Pemprov DKI Jakarta harus ekstra keras mencari sumber pembiayaan bila program pembebasan pendidikan gratis ini diberlakukan untuk seluruh warga Jakarta sampai ke level perguruan tinggi.

â??Ahok sendiri berjanji akan menggratiskan pendidikan sampai perguruan tinggi. Ini harus dilaksanakan. Padahal anggarannya tidak mungkin bisa menutupi program itu sampai ke perguruan tinggi. Regulasinya pun belum ada sampai saat ini,â?? beber Pardi.

Pardi berharap agar Jokowi maupun Ahok memiliki terobosan program yang dapat meretas masalah-masalah klasik di Jakarta. Pria kelahiran Jakarta itu menilai, sejauh ini belum ada program yang efektif dan dapat diandalkan. Ia khawatir, tata kelola Jakarta di masa kepemimpinan Jokowi-Ahok akan lebih buruk dari sebelumnya. â??Seorang pemimpin harus punya terobosan program dan kelihatannya Jakarta akan lebih buruk, meski mereka (Jokowi-Ahok) baru menjabat selama 1 bulan 8 hari,â?? ujar Pardi.
http://www.berita8.com/read/2012/11/...idak-Realistis

------------------

yang gebleg itu yaaa pemilih jakarta sendiri .. sama 'abab' saja kok percaya ... kalau 'abab' pak Kyai sih masih bisa dipercaya, lhaaaa kalau 'abab' politisi, sejak kapan ada janjinya bener dan ditepati?


[imagetag]:

'abab' = mulut; kata-kata kosong; dusta (bahasa jawa)

Leave a Reply