Minggu, 25 November 2012

Perbedaan galaknya Foke dan Ahok

0 komentar
Nama Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Thahaja Purnama semakin tersohor ketika video rapatnya bersama beberapa jajaran kepala dinas diunggah ke situs Youtube. Di video itu terekam jelas bagaimana galaknya Basuki pada anak buahnya yang rata-rata umurnya jauh di atasnya.

Pria yang akrab disapa Ahok ini bukan tidak menghormati orang yang lebih tua dengan darinya. Tapi untuk urusan kerja, dia ingin memperlakukan semua bawahannya sama. Apa-apa yang dianggapnya kurang pas di lingkungan dinas, dengan segera dia perbaiki. Sebab, dalam kacamata Ahok, selama ini dinas-dinas dibiarkan terlena dengan kenikmatan anggaran bernilai fantastis tapi pemanfaatannya tidak jelas.

Dalam setiap rapat, Ahok selalu menanyakan pagu anggaran yang dinas-dinas ajukan dalam rancangan APBD DKI Jakarta 2013. Poin-poin pekerjaan yang dianggap tidak jelas dan malah cenderung pemborosan, dia perintahkan untuk dihapus. Hingga satu bulan lebih menjabat sebagai wakil gubernur, tercatat sudah enam anggaran yang dihapus dan dipangkas Ahok.

Ahok mengaku dirinya memang tegas. Sikap itu bukan dia terapkan saat menjawab sebagai wakil gubernur saja, tapi di tempat-tempat dahulu dia menjabat, sikap tegas yang cenderung galak itu sudah ditunjukkan.

"Yang jelas saya enggak pernah berubah tuh, teman-teman saya melihat saya tidak berubah. Aku sudah 4 kali jadi pejabat lho. Jadi pejabat, berhenti, jadi pejabat, berhenti begitu terus," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (21/11) malam lalu.

Dia pun mengklaim dengan sikapnya yang emosional dalam rapat, sepanjang ini tidak ada yang sakit hati. "Selama ini saya lihat PNS baik-baik saja," klaim Ahok.

Pengakuan itu juga diperkuat dengan pernyataan istri Ahok, Veronica Tan. Menurutnya, suaminya itu memang akan tegas jika melihat ada yang tidak sesuai peruntukkan dan pemanfaatannya.

"Bapak memang seperti itu dari dulunya, untuk hal-hal yang harus dibenarkan akan ngomong dengan tegas," kata Veronica di Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Kamis (22/11) lalu.

Veronica menambahkan, sikap tegas itu tidak hanya ditunjukkan Ahok di lingkungan pekerjaan tapi juga di rumah.

"Bapak, di rumah, maupun di mana saja ia prinsipnya sama. Kalau salah ya dibilang salah. Bapak memang vokal, saya dan keluarga sudah tidak kaget," ujarnya.

Dalam beberapa rapat, Ahok juga tak segan menegur langsung orang yang dianggap tak melaksanakan tugas dengan baik. Meski galak dengan bawahannya, yang unik dari Ahok adalah dia selalu ramah pada media. Jam berapa pun dia pulang kerja, dia berusaha meladeni pertanyaan wartawan yang sudah menunggunya sejak pagi. Dia tak segan-segan mengundang wartawan masuk ke ruang kerjanya.

Sikap galak yang Ahok hampir mirip dengan mantan gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. Pria yang akrab disapa Foke itu juga dikenal sebagai atasan yang galak pada bawahannya. Dia bakal omeli anak buahnya yang terlambat datang ke kantor atau kerja tak becus.

Menurut mantan juru bicara Foke, Cucu Ahmad Kurnia, Foke memang orang yang tegas dan teliti. Sehingga ketika menemukan hal-hal yang dianggap tak beres dia akan omeli orang tersebut. Sebagai orang yang selalu mendampingi Foke, Cucu pun tak luput dari amuk marah pria berkumis itu.

Kejadiannya saat itu Cucu yang baru menjabat sebagai humas, beberapa kali datang terlambat dibanding Foke. Alhasil, ketika Foke sudah tiba di ruang kerjanya, kliping koran belum tersedia.

"Beliau itu datangnya 06.30 WIB, awal-awal dulu saya kalah cepat datangnya sama beliau, jadinya kena omel sama dia," cerita Cucu kepada merdeka.com beberapa waktu lalu.

Yang membedakan Foke dan Ahok adalah ketika menghadapi media dan transparansi dalam rapat. Selama dijabat Jokowi dan Ahok, semua rapat-rapat berlangsung terbuka, boleh diliput media, sekalipun itu membahas anggaran. Tapi dulu, di zaman Foke, rapat sering tertutup sehingga tidak ada yang pernah tahu bagaimanan jalannya rapat.

Nah, untuk urusan menghadapi media, Ahok memang lebih bersahabat. Entah karena usianya lebih muda, Ahok malah senang berbagi cerita kerjanya dengan media. Ahok juga tidak sewot jika ada yang bertanya kinerja Pemprov DKI. Lain halnya dengan Foke, mantan wakil gubernur Sutiyoso ini cenderung emosional ketika ditanya hal-hal yang negatif, semisal urusan banjir dan macet. Sehingga bukan hal yang aneh jika wartawan selalu semprot Foke.

Selain itu, Foke seorang yang moody. Jika sedang tidak ingin ditanya satu hal, maka jika pertanyaan itu diajukan maka dia akan melengos pergi meninggalkan kerumunan wartawan.

"Ente baca dulu Pergub nya baru tanya," kata Foke.

Menurut Cucu, Foke orang yang sangat paham masalah Jakarta. Sehingga dia tidak ingin orang yang asal bertanya tanpa tahu masalah yang sebenarnya.

"Hal itu wajar beliau lakukan karena beliau itu memang paham masalah. Dia itu ngerti detail persoalan. Buat saya beliau seperti ensiklopedi DKI Jakarta, tahu sejarah yang utuh banget, soal kebijakan-kebijakan dia juga paham banget," aku Cucu yang mendampingi Foke selama tiga tahun sebelum akhirnya pindah ke Dinas Pariwisata DKI Jakarta.


[imagetag]

sumber:http://www.merdeka.com/jakarta/beda-galaknya-foke-dan-ahok.html

-------------------------------------------------------------------------------------------------
Pasti bedalah, selain galak yg terutama beda usia, kedua beda penampilan, ketiga kalau sdg marah, marahnya Ahok terlihat jelas kalau Foke tak nampak.... karena sangat paham masalah Jakarta, sehingga membuat Foke tak dapat berbuat banyak. [imagetag]

Leave a Reply