Rabu, 28 November 2012

Mantan Juara Dunia Dayung Minta Bantuan Biaya Berobat

0 komentar
[imagetag]

Quote:Malang benar nasib mantan juara dunia dayung tahun 1999 dan peraih tiga emas SEA Games 1997 dan 1999, Leni Haini. Wanita berkerudung yang sengaja membawa putrinya, Habibatul Fasia (2 tahun) yang menderita kerapuhan kulit dari Jambi ke Jakarta untuk berobat ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) hanya bisa pasrah. Pasalnya, ia hanya mengantongi dana Rp 500 ribu dan tidak mungkin bisa menebus biaya obat.

"Saya terpaksa datang ke Jakarta untuk memeriksa kesehatan dan membeli obatnya. Kalau anak saya tidak meminum obat bisa berakibat fatal dimana lubang anusnya akan tertutup akibat penyakit tersebut. Kalau sampai ini terjadi akan merepotkan dimana anak saya harus menjalani operasi lagi untuk membuka anusnya," ungkap Leni yang datang ke kantor Kemenpora menemui Asdep Bidang Promosi dan Kemitraan, Yuni Poerwanti bersama Lina Harun dari Komisi Kesejahteraan Pelaku Olahraga PB PODSI, Rabu (28/11/2012).

Tampaknya niat Lina untuk memeriksakan kesehatan putrinya dan membeli obat untuk sebulan bakal terganjal lantaran biaya periksa dan menebus obat dibutuhkan dana sebesar Rp1,5 juta.

"Saya bingung. Makanya, saya datang ke kantor Menpora," kata Leni yang menggendong putrinya sembari meneteskan air mata.

Menurut Lina Harun, Leni datang ke Jakarta bersama dengan Tuti yang mengaku pekerja sosial. Leni sempat nginap di daerah Otista, Jakarta Timur di tempat kediaman anaknya Tuti.

"Biaya keberangkatannya sih memang ditanggung Tuti tetapi Leni menghubungi saya karena belum juga dibawa ke RSCM meski sudah beberapa hari di Jakarta. Jadi, saya terpaksa mengambilnya dan mengantarkan ke kantor Kemenpora. Saya khawatir ada pihak yang mencari keuntungan atas penderitaan yang dialami Leni," jelas Lina sembari menyebut dirinya sempat ribut dengan Tuti saat mengambil Leni dari Otista.

Dijelaskan Leni, dirinya sempat menanyakan masalah adanya rencana Kemenpora yang akan melakukan kerjasama dengan Depkes untuk menangani kesehatan mantan atlet.

"Saya sudah dapat informasi bahwa niat itu sudah dilaksanakan. Makanya, kami merasa berterima kasih. Sayangnya, surat permohonan kerjasama yang sudah ditandatangani Menpora belum mendapat tanggapan dari Menkes Nafsia Mboi," tutur Lina Harun.

"Leni itu kan sangat membutuhkan pertolongan Depkes karena menurut dokter anaknya bisa sembuh jika mendapat pengobatan rutin selama 15 tahun. Mana mungkin dia bisa menanggung biayanya apalagi suaminya hanya petugas cleaning service di komplek DPRD Jambi. PB PODSI berharap Menkes mau memberikan perhatian selain anaknya menderita penyakit langkah Leni juga telah berjasa membawa harum nama bangsa dan negara," urainya lagi.

Lebih jauh, Leini Haini mengungkapkan kartu Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) nya sudah mau habis masa berlakunya yakni 31 Desember 2012.


SUMBER


ane miris mendengarnya gan....semoga ada dermawan yg bersedia membantunya....[imagetag]

Leave a Reply